Pengertian lompat jangkit adalah lompat yang
menggunakan lompatan tiga kali yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat
(jump) atau jingkat – lompat – lompat. Pengertian lompat jangkit seperti ini
karena Lompat jangkit atau sering disebut juga lompat tiga, hal ini karena
lompat jangkit terdiri dari tiga lompatan jangkit, langkah dan lompat. Ada tiga tipe dalam
lompat jangkit, yaitu pelompat datar, terjal, dan pelompat alamiah,
ciri-cirinya antara lain :
- Ciri-ciri pelompat datar
- loncatan pertama datar dengan tidak terlalu mengerahkan tenaga..
- pelompat tidak banyak kehilangan horizontal
- pada setiap tolakan, lengan kiri dan kanan mengayun kearah yang berlawanan.
- Ciri-ciri pelompat terjal
- sudut tolak pada tolakan pertama sekitar 150
- pada tolakan untuk langkah, lengan kiri dan kanan mengayun kearah yang sama
- badan bagian atas sedikit membungkuk ke depan
- Ciri-ciri pelompat alamiah
- urutan jingkat, langkah, dan lompat yang semakin tinggi yaitu datar, tinggi, dan seterusnya lebih tinggi
- gerakan lompatan ini agak mirip pelompat datar.
Tipe lompatan mana yang akan
dipilih dari ketiga tipe lompatan tersebut tergantung pada tipe mana yang lebih
baik, kecepatan atau tenaga pelompat, namun bagi pemula sebaiknya menggunakan
tipe lompat datar. pengertian lompat jangkit diatas hanya sebagian kecil yang
dapat dijelaskan, tetapi poin-poin diatas sudah mewakili dari pengertian lompat
jangkit itu sendiri.
Selain itu power atau stamina
dalam lompat jangkit lebih banyak diperlukan daripada dalam lompat jauh. Hal
ini karena dalam lompat jauh pelompat hanya melakukan satu kali tolakan untuk
memperoleh jarak sejauh-jauhnya, sedangkan dalam lompat jangkit pelompat
melakukan tiga kali tolakan untuk memperoleh jarak yang sejauh-jauhnya.
sehingga dengan demikian dalam lompat jangkit pelompat harus mempunyai stamina
dan power yang lebih banyak agar pelompat mampu melakukan tiga kali tolakan
secara berturut-turut dengan maksimal.
Lompat jangkit dibagi dalam beberapa tahap gerakan:ancan-ancang, ”jingkat”, ”langkah”, ”lompat’ dan mendarat.
1. Ancang-ancang
Tergantung dari tingkat prestasi, lari ancang-ancang
bervariasi antara 10 langkah(untuk atlet pemula) dan 20 langkah(untuk atlet prifesional)Kecepatan lari ancang-ancang semakin dipercepatsampai saat bertolak.
2. Jingkat
Kaki penolak harus mendarat dengan aktif dan siap
menyerang;ayunkan paha kaki bebas keposisi horizontal.Bertolak ke depan dan ke
atas.Untuk ’JINGKAT” yang panjang & datar, tariklah kaki penolak ke depan-atas dan tarik kaki-bebas ke bawah dan ke belakang. Pertahankan tubuh tetep gerak.
3. Langkah
Bertolak dangan cepat; luruskan mata kaki, sendi dan lutut
dan pinggang, ayunkan paha kaki-bebas ke posisi horizontal.Pada waktu gerak ”LANGKAH”, posisi bertolak dipertahankan; untuk mempersiapkan gerak ”LOMPAT”, luruskan kaki-bebas ke depan dan ke bawah.
4. Lompat
Bertolaklah dengan cepat; ayunkan paha kaki-bebas ke posisi
horizontal.Untuk lompat jauh, tahap melayang melibatkan teknik menggantung atau
teknik melangkah.Tarik tubuh ke depan-bawah untuk mendarat;bawa lengan ke
depan.
5. Mendarat
Mendaratlah dengan kedua kaki sejajar di
pasir, Biarkan tubuh mendarat di pasir di sampng kaki.
C. Susunan Organisasi Perlombaan
- Manajer Perlombaan
- Sekretaris Perlombaan
- Manajer Tehnik Perlombaan
- Juri Pencatat
- Juri Ukur
- Juri Penyiar
- Bagian Medis
- Bagian Keamanan
1. Manajer Perlombaan
Bertugas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan perlombaan
yang betul, tertib, dan lancer. Dan dia wajib mengecek bahwa semua petugas
telah lapor kehadirannya untuk bertugas, atau menunjuk pengganti bila perlu,
dan bekerja sama dengan pihak keamanan untuk mengatur orang yang diberi wewenang
saja boleh masuk arena.
2. Sekretaris Perlombaan
Bertugas bertanggung jawab atas terselenggaranya
rapat-rapat panitia pelaksana dan menyusun notulen/hasil catatan hasil rapat
yang berhubungan dengan perlombaan yang dimaksud. Dan bertanggung jawab mengatur
dan mengurusi seluruh urusan, adminitsrasi, menerima dan melakukan
korespondensi penting yang berhubungan dengan perlombaan.
3. Manajer Tehnik Perlombaan
Bertugas bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana
perlombaan yang sesuai dengan peraturan IAAF/PASI, serta kartu hasil lomba
dipersiapkannya.
4. Juri Pencatat
Bertugas mengisi atau menyempurnakan isi dari formulir
perlombaan secepatnya, kemudian ditandatangani oleh wasit.
5. Juri Ukur
Bertugas mengukur jarak lompatan yang dilakukan oleh para atlit.
6. Juri penyiar
Bertugas mengumumkan nama dan nomer dada peserta yang
berlomba dalam tiap event kepada penonton. 7. Bagian MedisBertugas menjamin tersedianya sarana dan prasana medis untuk pengujian medis, pengobatan dan pelayanan kesehatan darurat di tempat perlombaan sehingga perawatan atlit memadai.
8. Bagian Keamanan
Bagian keamanan ini harus dapat menguasai/mengawasi
keamanan diseluruh arena lomba dan harus melarang setiap orang selain
petugas/official, para atlit peserta yang berkumpul untuk berlomba, untuk
memasuki dan tinggal diarena perlombaan.2.3. Cara Mengukur Lompatan pada Lompat Jangkit
Pada lompat
jangkit pengukuran sebetulnya sama dengan pengukuran pada loncat jauh.
Pengukuran dilakukan oleh juri pengukur yang biasanya berjumlah 2 (dua) orang.
Pengukuran akan dilakukan apabila lompatan tersebut dinyatakan syah. Pengukuran
lompatan diambil dari balok ujung balok tumpu yang terdekat dengan bak pasir,
sampai pada tanda awal pendaratan. Bila pelompat berjalan mundur seusai melakukan
lompatan maka yang diukur adalah jarak ketika atlet tersebut mundur. Oleh
karena itu ketika seusai meloncat maka atlet harus berjalan maju. Pada
pengukuran ini diusahakan untuk seteliti mungkin sebab selisih satu cm saja
akan berpengaruh. Selain itu alat yang digunakan untuk mengukur juga harus sama
( hanya ada satu alat ukur). Hasil lompatan akan dicatat oleh pencatat hasil
perlombaan.Penentuan pemenang lompat jangkit bila kita lihat memanglah mudah
karena ditentukan oleh lompatan yang paling jauh. Sebetulnya tidak demikian
sebab ada beberapa prosedur yang harus dilalui oleh atlet, seperti tes
doping.,Bila didalam sebuah perlombaan ada nilai yang sama maka untuk
menentukan juara maka harus diberikan kesempatan pada kedua peserta tersebut
untuk melakukan lompatan lagi. Dan bila masih sama maka dilihat dari prestasi
atlet sebelumnya, dan bila masih sama baru diadakan undian..
0 comments:
Post a Comment