AMD (Advanced
Micro Devices, Inc) adalah terbesar kedua pemasok global mikroprosesor
berdasarkan arsitektur x86 setelah Intel Corporation, dan ketiga terbesar
pemasok unit pengolahan grafis. Ia juga memiliki 21 persen dari Spansion, pemasok
non-volatile memori flash. Pada tahun 2007, AMD peringkat kesebelas antara
produsen semikonduktor dari segi pendapatan.
Pabrik pertama berada di Austin, Texas,
Amerika dan pabrik kedua berada di Dresden, Jerman yang ditetapkan untuk
memproduksi Athlon saja. Bila semuanya berjalan lancar, mimpi harga sistim PC
akan dapat lebih murah bisa terwujud karena tidak lagi di monopoli oleh Intel.
AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION
Pada tulisan ini saya akan membuat review mengenai
prosesor AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION. AMD kembali merilis jajaran
prosesor baru. Salah satunya adalah Phenom II X2 560 Black Edition. Processor
dengan core ganda ini memiliki kecepatan frequensi sebesar 3.3GHz, 6MB Cache
memory, unlocked multiplier, dan memiliki TDP sebesar 80W. Phenom X2 560
BE ini dihargai US$105.
Berikut adalah spesifikasi lebih lengkap
mengenai prosesor AMD ini.
Detail Specifications
Class
|
Phenom II
|
Socket
|
AM3
|
CPU Cores
|
2
|
L1 Cache
|
2 x 128 KB
|
L2 Cache
|
2 x 512 KB
|
L3 Cache
|
6 MB
|
Front Side
Bus
|
HyperTransport™
up to 4000 MT/s
|
Core
|
Callisto
|
Architecture
|
45 nm
|
Clock
Speed
|
3330 MHz
|
Thermal
Envelope
|
80 W
|
Berikut adalah penjelasan mengenai spesifikasi pada
tabel di atas beserta fitur yang dimilikinya.
a. Class
Phenom II
Sesuai dengan namannya AMD Phenom II X2 560 BLACK
EDITION. Prosesor ini merupakan jenis phenom generasi ke-2. Sebelumnya,
pada era Phenom generasi pertama, AMD memulai tren baru. Mereka menawarkan
prosesor berinti lebih banyak ketimbang saingannya pada satu titik harga pasar.
Pendekatan pasar yang cukup efektif ini sepertinya membuat AMD “ketagihan”.
Ketika Intel meluncurkan prosesor hexa-core, kita tentunya tahu bahwa
pilihan alternatif dari AMD juga nantinya akan segera keluar. Yang pasti
processor keluaran produk AMD ini harganya akan lebih murah dibandingkan produk
Intel.
Nah, untuk menjawab tantangan tersebut maka AMD pun
mengeluarkan phenom generasi ke-2. Dengan kelebihan sebagai berikut:
- AMD 64 with Direct Connect Architecture, dapat meningkatkan system performance dengan menghubungkan secara langsung prosesor, memori kontroler, dan input output kedalam keping prosesor.
- Balanced Smart Cache, menyediakan cache yang cukup untuk semua core
- Integrated DDR2 DRAM Controller with AMD Memory Optimizer Technology
- AMD Cool n Quiet 3.0 technology
- Dual Dynamic Power Management. Management power untuk efisiensi daya pada core prosesor dan memory kontroler
b.
Socket AM3
Soket adalah tempat dudukan prosesor pada motherboard.
Dudukan ini berbentuk segi empat dengan lubang-lubang kecil tempat tertancapnya
kaki-kaki (pin-pin) prosesor yang tersusun membentuk matriks 2 dimensi.
Susunan, letak, dan jarak antar lubang sama persis dengan susunan, letak, dan
jarak antar pin-pin pada prosesor.
Soket AM3 merupakan soket yang paling baru di platform
AMD. Soket AM3 memiliki 941 pin konektor, namun ada ada beberapa yang
mengatakan bahwa soket AM3 hanya memiliki 938 pin, dimana terpaut 1 pin dengan
soket AM2/AM2+. Soket AM3 ini memiliki dukungan untuk dual-channel DDR3 dan
frekuensi Hyprtransport hingga 3200Mhz (6400Mhz DDR). Soket ini diluncurkan
setelah prosesor generasi Deneb (Phenom II) diluncurkan. Soket ini tidak
memiliki bacward kompatibility, yaitu prosesor dengan soket AM2/AM2+ tidak akan
bekerja di soket ini, jangankan bekerja, jika dipasang pun tidak akan bisa
karena perbedaann jumlah pin-nya. Sebaliknya, prosesor AMD terbaru dengan soket
AM3 dapat bekerja di soket AM2/AM2+ dengan dukungan memori DDR2. Hal tersebut
dikarena prosesor AM3 dilengkapi memory controller yang kompatibel dengan DDR3
dan DDR2, sedangkan prosesor soket AM2/AM2+ memory controller nya hanya
mendukung DDR2 saja.
c.
Dual Core CPU
AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION memiliki kemampual
dua core, dimana terdapat 2 macam inti pada prosesornnya.
Pada komputer yang inti (core) prosesornya hanya satu
(single core), multi-tasking (mengerjakan beberapa hal sekaligus di satu
komputer yangg sama) memang masih bisa dikerjakan. Namum karena “otak”nya (core
adalah otak dari prosesor) hanya 1 terpaksa beberapa tugas tersebut dikerjakan
secara bergantian dan bergiliran. Untuk tugas-tugas yang “ringan” seperti
mendengarkan musik sambil mengetik surat misalnya, prosesor single core masih
mampu menanganinya tanpa si pengguna merasa “terganggu”. Tapi kalau tugas-tugas
tersebut cukup “berat” seperti converting file, bermain game 3D, dsb, kadang
akan terjadi lag atau program terhenti sejenak. Kalau mendengarkan
musik, maka alunan suara akan terdengar putus-putus. Hal tersebut menandakan
bahwa prosesor sudah kewalahan menangani tugas yang bertumpuk – tumpuk.
Produsen prosesor merespon tuntutan para penggunanya
dengan menciptakan prosesor yang memiliki lebih dari 1 core (multi core). Angka
yang terdekat setelah 1 tentu saja 2. Maka lahirlah prosesor berinti 2 (dual
core). Dengan adanya dual core ini pekerjaan yang dapat dilakukan akan semakin
cepat. Berbeda dengan dual core pada intel (Seperti Intel Pentium D) yang
menempatkan kedua core-nya pada dua chip yang berbeda dalam prosesornya. Pada
AMD, kedua core-nya ditempatkan pada 1 chip, sehingga komunikasi antar kedua
otaknya (core) lebih mudah tershubung dibandingkan dengan intel. Prosesor yang
memiliki 2 core, digambarkan sebagai berikut:
d. Callisto
Core
Sebelumnya, AMD meluncurkan Phenom II mulai dari tipe
empat core (X4). Setelah proses produksi, tidak semua core yang ada pada
prosesor ini berjalan dengan stabil. Saat sebuah core dianggap tidak dapat
bekerja dengan baik, AMD mengunci core tersebut dan menjual prosesornya dengan
sebutan X3 dan mengganti nama kodenya dengan Heka walaupun masih merupakan
sebuah Deneb. Baru-baru ini AMD merilis Phenom II X2 yang diberi kode Calisto.
Seperti Heka, prosesor ini memiliki dua buah core yang dinon-aktifkan dari
total empat core. Apakah hanya core-nya saja yang di non-aktifkan? Ya! Bahkan
pada Phenom II X2, pengguna masih mendapatkan fasilitas shared L3 cache sebesar
6 MB dan dukungan terhadap memori DDR3. Karena hanya dua prosesor yang bekerja,
otomatis TDP yang hasilkan juga lebih rendah. Dengan begitu, AMD tidak akan menderita
kerugian akibat memiliki prosesor yang tidak bekerja secara semestinya. Sayangnya,
dengan strategi seperti ini, ketersediaan prosesor ini sangat tidak
menjanjikan saat supply-nya sudah habis.
Pada AMD Phenom II X2 ini memiliki basis Core yag sama
dengan AMD Phenom II X4, tapi ketika di produksi dan di pasarkan, 2 Core dari
AMD Phenom II X2 dikunci sehingga cuma 2 Core yg aktif. Untuk dapat
mengaktifkan 2 Core yang dikunci tersebut, harus melakukan Unlocking Processor.
Cara Unlocking secara sederhananya tinggal mengaktifkan Feature Special ACC
melalui BIOS yang ada di chipset SB750. Namun sekarang juga sudah tersapat cara
Unlocking melalui Windows.
e.
Clock Speed 3.3GHz
Sebelumnya mari lihat kembali mengenai nama prosesor
ini, AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION. Terdapat kata “Black Edition” yang
disertakan disana, tidak seperti jenis phenom lainnya yang tidak terdapat kata
“Black Edition” pada namanya, AMD Black Edition adalah CPU dari AMD yang
multipliernya di unlock atau tidak di kunci, dimana dapat mengubah Multiplier
di processor tanpa harus menaikan Bus speed pada processor. Jadi pilihan untuk
overclock lebih terbuka lebar. Sementara CPU AMD yang non black edition
multipliernya terbatas atau terkunci. Dapat dilihat disini, bahwa clock speed
yang dimiliki oleh AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION ini adalah 3330 MHz /
3.3GHz. Kemampuan AMD sebagai prosesor yang dapat di overclocking dengan lebih
mudah, tidak menahannya dengan angka clock speed 3.3 GHz. Nilai tersebut bisa
ditingkatkan lagi. Berdasarkan sumber dari
Prosesor amd phenom II X2 ini berhasil di Overclock
sampai dengan 3,7 GHz dan kinerjanya tetap stabil.
f.
Arsitektur 45nm
Pada prosesor AMD ini telah dibuat kedalam arsitektur
45nm, angka 45nm tersebut adalah besarnya transistor yang digunakan oleh
prosesor. Dimana semakin kecil transistor maka semakin banyak komponen yang
bisa ditanamkan didalam prosesor. Sehingga arsitektur prosesor tersebut semakin
kompleks. Dengan begitu, maka akan didapatkan penggunaan energi yang lebih
rendah. Jika dibandingkan dengan prosesor 65nm, penggunaan energi prosesor 45nm
lebih rendah 12%. Disamping itu keuntungan tambahan dari prosesor ini yaitu
memiliki suhu yang rendah dibandingkan dengan prosesor 65nm.
Arsitektur desain dalam prosesor 45nm sama seperti
prosesor 65nm, tetapi berbeda dalam hal jumlah transistor. Chace memory pada
AMD 45nm yaitu 3 chase dibuat bintik-bintik fungsinya untuk membuat kinerja
lebih tinggi dengan memory 6MB. 3 chase memory akan membuat hebat kinerja kompuetr dengan melebihi kinerja quad core.
g. Hyper
Transport up to 4000MT/s
Istilah HyperTransport (HT) sebelumnya dikenal dengan
nama Lightning Data Transport (LDT) adalah saluran komunikasi dua arah
(bidirectional) yang berfungsi untuk mentransmisikan data yang bersifat paralel
maupun serial yang memiliki bandwidth tinggi dengan tingkat latency
(penghambatan) yang rendah. Teknologi ini diperkenalkan pada tanggal 2 April
2001. Banyak perusahaan Intenasional yang memanfaatkan teknologi ini. AMD adalah
salah satu perusahaan yang menggunakan dan menerapkan teknologi HyperTransport
pada prosesor golongan x86.Sedangkan Intel, pesaing AMD, tetap menggunakan Font
Side Bus dan tidak mengadopsi teknologi HyperTransport untuk diaplikasikan pada
prosesor produksinya.
HyperTransport mempunyai 3 versi, yakni versi 1.0, 2.0
dan 3.0 yang berjalan dari kecepatan 200 MHz hingga 2600 MHz (2,6 GHz). Hal ini
jelas sangat berbeda dengan kecepatan bus PCI yang hanya berkisar pada
kecepatan 33 MHz atau 66 MHz. Dengan menggunakan koneksi Double Data Rate (DDR)
HyperTransport dapat mentransmisikan data dua kali lebih banyak pada kecepatan
yang sama. Dengan teknologi ini, HyperTransport dapat mentransfer data hingga
5200 Megatransfer per second (MT/second = Juta transfer/detik) ketika berjalan
pada kecepatan 2600 MHz.
Pada AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION memiliki HyperTransport™
Technology up to 4000MT/s, yang berarti bahwa HyperTransport-nya dapat mencapai
batas maksimum sebesar 4000 juta transfer / detik. Hal inilah yang membuat
teknologi prosesor AMD yang menggunakan HyperTransport ini menjadi lebih cepat
daripada FSB biasa.
h. Cache
Memory
Cache memory adalah memory berukuran kecil
berkecepatan tinggi yang berfungsi untuk menyimpan sementara instruksi dan/atau
data (informasi) yang diperlukan oleh prosesor. Pada saat ini, cache memory ada
3 jenis, yaitu L1 cache, L2 cache, dan L3 cache. Tujuannya adalah untuk
memperkecil perbedaan speed(botleneck) antara memory (lambat, data banyak) dan
prosesor (cepat, data sedikit).
Prosesor AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION ini
memiliki ketiga jenis cache memory yang ada, yaitu L1 sebesar 2 x 128 KB yang
sama dengan 256 KB, dan L2 sebesar 2 x 512 KB yang sama dengan 1MB. Dari ukuran
tersebut dapat dilihat bahwa prosesor AMD ini memiliki kecepatan yang sangat
bagus. Kelebihan utama dari prosesor ini adalah adanya cache memory L3 sebesar
6 MB.
Secara logika, kapasitas cache memory yang lebih besar
dapat membantu memperbaiki kinerja prosesor, setidak-tidaknya mempersingkat
waktu yang diperlukan dalam proses mengakses data.
i.
Thermal Envelope 80 W
Thermal Envelope 80 W ini mengarah pada TDP (Thermal
Design Power atau Thermal Design Point). TDP menyatakan power consumption atau
daya yang dibutuhkan processor saat bekerja, dengan beban normal, sehingga
dapat lebih mudah memilih motherboard yang cocok. Biasanya semakin tinggi speed
processor, maka semakin besar TDP-nya. Semakin rendah speednya, semakin kecil
pula TDP-nya. ini dikarenakan prosesor dalam arsitektur tertentu membutuhkan
daya (watt/tenaga) lebih besar untuk berjalan di frekuensi tinggi untuk menjaga
stabilitas. Semakin besar TDP, semakin besar juga kalor yang dihasilkan. Hal
ini juga sangat berkaitan dengan Overclocking, dimana semakin dingin
processor-nya maka kemungkinan untuk di Overclocking-nya semakin besar. Angka
80 W merupakan angka yang dirasa pas, karena tidak terlalu rendah dan tidak
terlalu tinggi.
0 comments:
Post a Comment